Tampak nelayan sedang menangkap ikan menggunakan jaring "Bonded" di sungai Cileles, sehingga bibit ikan kecil yang diharapkan masuk ke empang terjaring habis. |
"Dangkalnya kali Cileles dari desa sampai muara saja sudah mempengaruhi pendapatan para petambak apalagi ditambah nelayan nakal yang masuk kali Cileles dengan menggunakan jaring bonded, Engga ada ranjingan (bibit ikan) yang masuk ke empang," tutur Toani kepada ST, Senin ( 4/12/2023).
Selain budidaya ikan bandeng lanjutnya, para petambak sangat mengandalkan ranjingan atau bibit ikan yang berasal dari sungai Cileles sebagai penghasilan tambahan.
Hal senada juga diungkapkan Soleh (pemburu kepiting), Ia mengungkapkan bahwa, saat sungainya masih bagus (dalam) dengan berburu kepiting dirinya masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Sekarang nyari buat jajan anak sekolah saja susah, karena kalinya cetek (dangkal) gimana ada ranjingan ke empang," cetusnya.
Dirinya pun berharap, ada perhatian serius dari pihak terkait untuk masyarakat sekitar sungai Cileles.
"Semoga saja ada perhatian dari Pemda agar ekonomi warga di sekitar sungai cileles bertambah baik, apalagi sekarang musim penghujan rawan banjir," harap dan keluhnya.
Dari pantauan awak media, nampak nelayan sedang menangkap ikan menggunakan jaring bonded di sungai Cileles, sehingga bibit ikan kecil yang diharapkan masuk ke empang terjaring habis.
Diketahui, sungai yang berada di antara Desa Patra Manggala, Kecamatan Kemiri dengan Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk tersebut merupakan akses vital bagi perekonomian warga sekitar. (Sol).