Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh DKM Musholla Al-Ikhlas RDNV RT 05 RW 013 Kp.Selang Cau, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi dengan tema "MARI KITA JALIN SILATURAHMI DAN UKHAUWAH ISLAMIYYAH UNTUK MENCAPAI RIDHO ALLAH SWT".
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, disambut gembira dan antusias warga masyarakat sekitar. Adapun acara peringatan Maulid menghadirkan pencerahan dari Tambun Selatan, yakni KH.Ustadz Muhammad Subur yang akan mengisi tausiyah di acara tersebut.
Sementara, DKM musholla Al-Ikhlas RDNV Kp. Selang Cau RT 05/013, Ustadz Ahmad Nibih mengatakan kepada awak media, bahwa dirinya mengundang semua instansi pemerintah RT/RW, Bimaspol, Babinsa, tokoh pemuda maupun tokoh agama agar hadir di acara tersebut dengan harapan kegiatan berjalan dengan lancar sesuai yang diinginkan.
Kemudian, H. Aceng Maulana selaku ketua panitia dalam peringatan Maulid menyampaikan, sekelumit sejarah Maulid Nabi yang jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah. Yang mana umat Islam memperingatinya dengan Maulid Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW.
"Rasulullah lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (570 M). Pada tahun kelahiran Rasulullah tersebut Raja Habasyah mengirimkan pasukan tentara serta para gajah untuk meruntuhkan Ka’bah. Lalu Allah SWT menghancurkan pasukan tersebut, karena memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.," terangnya.
Lanjut, pada usianya yang masih muda Rasulullah SAW telah kehilangan kedua orang tuanya dan tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Ayahnya, Abdullah meninggal sebelum ia dilahirkan. Sedangkan ibunya yang bernama Aminah, meninggal dunia ketika ia masih berusia enam tahun. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. Kemudia, memutuskan untuk pergi ke Gua Hiro untuk beribadah dan ketika sedang tidur di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril dan memberikan wahyu pertama dari Allah SWT.
Lalu, wahyu tersebut berisi perintah untuk membaca dan menyeru manusia kepada jalan yang lurus. Setelah menerima wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan ajaran Islam. Walaupun semasa hidupnya Allah uji dengan menghadapi banyak cobaan dalam menyebarkan ajaran Islam. Namun, beliau tetap teguh pada prinsip-prinsipnya dan tidak pernah menyerah. Beliau juga menjadi teladan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Cahyono/Yonex).