Cikarang, Kab Bekasi, SUARA TOPAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi, didampingi Plt. Kepala Dinas Perindustrian Iwan Ridwan, Kepala Dinas Perdagangan Muchlis, dan Camat Cikarang Barat Doddi Gandy, menghadiri Peresmian Mesin Light Section Mill (LSM) yang bertempat di PT. Gunung Raja Paksi, Cikarang Barat, pada Kamis (9/6/2022).
Mesin LSM tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian mengatakan bahwa industri baja merupakan salah satu sektor yang strategis atau biasa disebut “Mother of All Industries”. Hal itu berperan penting dalam memasok kebutuhan bahan baku bagi banyak sektor industri.
“Kita sama-sama mengetahui bahwa industri baja ini “Mother of All Industries” karena kita melihat bahwa seluruh dari kebutuhan hilir sektor-sektor lain, banyak membutuhkan produk-produk logam, besi dan baja, konstruksi, transportasi, elektronik dan pertahanan, dan alat berat,” ujarnya.
Menperin mengemukakan, di tahun 2018 meluncurkan “Making Indonesia 4.0” yang melibatkan berbagai perusahaan di Indonesia dengan tujuan sektor industri dari hulu ke hilir mampu menjadi leader terhadap penerapan industri 4.0 di Indonesia.
“Tahun 2018 kita luncurkan ‘Making Indonesia 4.0’, yang melalui penerapannya industri bisa menjadi leader di pabrik masing-masing, karena kita percaya bahwa dengan demikian industri baja di Indonesia bisa lebih meningkatkan kemampuan material dalam memberikan jasa supply untuk penggunaanya,” katanya.
Sementara itu, menurut Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk., Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, menyampaikan investasi mesin LSM telah dilakukan sejak tahun 2018 oleh PT. GRP, sebagai wujud komitmen untuk menambah kapasitas produksi, khususnya I dan H section sebesar USD 50 juta (sekitar Rp 1 Triliun), dengan kapasitas produksi menjadi 500.000 MT dan konsumsi energi yang efisien, serta sejalan sesuai arahan Presiden RI.
“Kami sudah melakukan komitmen menambah kapasitas produksi 500.000 MT untuk section I dan H sebesar USD 50 juta, dengan pemakaian energi yang efisien, sesuai dengan arahan Presiden RI pada saat itu.” katanya. (*).