Babinsa didampingi Kepala Sekolah saat memberikan himbauan penerapan prokes dan memeriksa absen siswa/siswi di ruang kelas. |
Cikarang, Kab Bekasi, SUARA TOPAN - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah diaktifkan, walau baru berjalan 50 persennya di masa pandemi saat ini, Babinsa Koramil 08/Lemahabang terus mengawal penerapan protokol kesehatannya. Hal tersebut untuk menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran virus terhadap siswa-siswi di Sekolah.
Sertu Wandi Supriyatna selaku Babinsa yang didampingi Yahya S.pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Timur dan Nani Wakil Kesiswaan meninjau langsung para siswa di ruang kelas, pada Jum'at (12/11/2021).
Sertu Wandi mengatakan, program pendidikan pada situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi oleh guru dan para murid.
”Proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik yang semula dilakukan secara normal, kini tidak lagi dapat dilakukan karena harus bergantian. Interaksi langsung di ruang kelas antara guru dan murid pun harus dibatasi, untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut, jelas Sertu Wandi kepada suaratopan.com, yang kami lakukan ini selain untuk silaturahmi dengan Kepala Sekolah, juga bertujuan untuk mengetahui kendala para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dan kami akan memberikan pendampingan saat guru memberikan materi belajar agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan,” ujarnya.
Sementara itu, Yahya selaku Kepala s Sekolah menuturkan, bahwa di masa pandemi yang kini telah memasuki PPKM Level 1, aktivitas belajar mengajar di sekolah belum sepenuhnya berjalan maksimal, melainkan hanya dilakukan bergilir atau 50 persen dari jumlah siswa.
"Kami lakukan PTM ini secara bergantian dan dijadwal. Artinya kalau kita hitung dalam enam hari (per-minggu), seorang siswa hanya kebagian dua hari dalam PTM di ruang kelas ini, karena untuk mencegah dan antisipasi penyebaran virus," katanya.
Selain itu, tambah Yahya, di sekolahnya telah dilengkapi berbagai pasilitas penerapan protokol kesehatan yang memadai.
"Kami telah siapkan sarana cuci tangan untuk siswa di gerbang dan di depan ruang kelas, agar siswa sebelum masuk mencuci tangan. Kemudian petugas (Satpam) memeriksa siswa untuk memakai masker dan melakukan tes suhu di pintu masuk," jelasnya.
Lalu, Yahya juga menerangkan, dari jumlah keseluruhan siswanya di sekolah, semuanya telah menerima vaksinasi Covid-19. Namun, kata dia perketatan prokes harus tetap dilaksanakan agar siswa membiasakan diri selalu bersih sehingga terbiasa hidup sehat di lingkungan, baik di Sekolah maupun di rumah.
"Menurut saya, hikmah dari wabah Covid-19 ini, adalah agar kita terbiasa selalu menjaga kebersihan kita sendiri dan menjaga lingkungan kita. Kita bersih sehingga kita sehat," tandas Yahya. (Yh).