 |
| Tampak pekerjaan Turap kali Perumahan PTI yang di kerjakan CV. KJMK senilai Rp. 610.066.834.00 |
Kab Bekasi, SUARATOPAN - Pekerjaan Turap kali utama Perumahan Pondok Timur Indah (PTI) RW 16, 17, 18 Kelurahan Jati Mulya, Tambun Selatan diduga menyalahi ketentuan dan aturan perjanjian teknis kerja.
Pasalnya, dari proses pekerjaan pemasangan batu penahan tanah itu, menyisakan bongkaran batu lama yang diduga kemudian dipasangkan kembali.
Tak hanya itu, ketentuan jarak antara cincin pembesian (skang- red) menjadi berubah dari ketentuan Spek 15 Cm menjadi antara 17 -18 Cm lebih renggang.
Dari hasil konfirmasi Media ini, kepada Agus Somantri selaku PPTK Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) menjelaskan, sesuai gambar dan ketentuan (spek) pada pembesian Turap, antara sekang/cincin yakni berjarak 15 Cm.
"Ketentuan jarak antara sekang pembesian itu 15 Cm, namun biasanya tukang mengukur menggunakan jengkalan tangan," kata Agus saat di konfirmasi via telepon.
Lebih lanjut, Agus yang akrab disapa Agay itu menjelaskan, dirinya jarang turun kelapangan, karena kesibukan di kantor. Sehingga tidak mengetahui persis kondisi itu. Lalu Ia mengarahkan kepada konsultan supervisi yang berkewajiban mengawasi dan sebagai pengawas pendamping tentang teknis kegiatannya.
Sementara itu, hasil dari konfirmasi Media kepada Aca selaku konsulatan supervisi beberapa waktu lalu yang sempat tidak merespon dan kemudian menjawab mengatakan, dirinya sudah mengarahkan pelaksana pekerjaan turap agar tidak menggunakan batu bekas bongkaran tersebut.
"Sebelumnya sudah saya arahkan, agar mengumpulkan batu bekas bongkarannya terpisah dan jangan dipasang lagi tercampur dengan batu yang baru," kata Aca respon melalui teleponnya, Kamis (16/9/2021).
Dijelaskanya juga, terkait jarak cincin (skang) itu harus 15 Cm ke 15 Cm. Adapun hasil dari Investigasi Media ditemukan jarak yang berbeda, Ia berterima kasih mungkin lepas dari pantauannya.
"Terima kasih banyak bang,..! atas info dan temuan Media, saya akan langsung sampaikan ke Pelaksana, agar segera ditindaklanjuti," ucapnya. (Tim/Red).
Lebih lanjut, Agus yang akrab disapa Agay itu menjelaskan, dirinya jarang turun kelapangan, karena kesibukan di kantor. Sehingga tidak mengetahui persis kondisi itu. Lalu Ia mengarahkan kepada konsultan supervisi yang berkewajiban mengawasi dan sebagai pengawas pendamping tentang teknis kegiatannya.
Sementara itu, hasil dari konfirmasi Media kepada Aca selaku konsulatan supervisi beberapa waktu lalu yang sempat tidak merespon dan kemudian menjawab mengatakan, dirinya sudah mengarahkan pelaksana pekerjaan turap agar tidak menggunakan batu bekas bongkaran tersebut.
"Sebelumnya sudah saya arahkan, agar mengumpulkan batu bekas bongkarannya terpisah dan jangan dipasang lagi tercampur dengan batu yang baru," kata Aca respon melalui teleponnya, Kamis (16/9/2021).
Dijelaskanya juga, terkait jarak cincin (skang) itu harus 15 Cm ke 15 Cm. Adapun hasil dari Investigasi Media ditemukan jarak yang berbeda, Ia berterima kasih mungkin lepas dari pantauannya.
"Terima kasih banyak bang,..! atas info dan temuan Media, saya akan langsung sampaikan ke Pelaksana, agar segera ditindaklanjuti," ucapnya. (Tim/Red).