Dedy Supriyadi, Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, saat penyampaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 tingkat Kabupaten, yang berlangsung di Cikarang Utara, Kamis (18/3/2021) |
Cikarang, Bekasi, SUARATOPAN - Dalam Pembahasan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022,
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Bappeda memastikan pemulihan ekonomi menjadi prioritas pembangunan daerah hingga tahun depan. Bahkan untuk percepatan, seluruh industri diminta gunakan produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.
Hal itu turut disampaikan Bupati Eka Supria Atmaja, usai memimpin Musyarawah Rencana Pembangunan atau Musrenbang tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2022 di Cikarang Utara, pada Kamis (18/3/2021).
Eka mengatakan, pemulihan ekonomi dilakukan sejalan dengan kebijakkan pemerintah pusat di tengah pandemi. Di Kabupaten Bekasi, langkah ini telah dilakukan. Namun untuk optimalisasi, pemulihan akan dilanjutkan hingga 2022 mendatang.
“Fokus kami tentu saja sesuai dengan usulan yang disampaikan masyarakat, yakni perbaikan infrastruktur dan pemulihan ekonomi,” katanya.
Dijelaskan Eka, sektor ekonomi menjadi poin penting agar perekonomian masyarakat bisa kembali membaik.
“Dan kami akan melakukan percepatan dengan mewajibkan industri menggunakan produk-produk lokal,” ucapnya.
Produk lokal yang dimaksud bisa berupa seragam pegawai yang menggunakan pakaian yang dibuat UMKM lokal. Atau, bahan baku produksi di berbagai industri.
“Maka dari itu, kami bantu pengembangan UMKM-nya. Kami bantu juga dorong industri agar menggunakan produk itu,” jelasnya.
Selain pengembangan ekonomi, lanjut Eka, infrastruktur juga tetap menjadi sektor yang diprioritaskan. Hingga 2022 mendatang, Pemkab Bekasi bakal membangun sejumlah jalan yang menghubungkan antar desa. Diharapkan dengan terkoneksinya setiap desa dapat turut membantu pertumbuhan ekonomi dari skala terkecil.
“Jalan-jalan di desa yang menghubungkan satu desa dengan desa yang lain ini akan menjadi tujuan kami. Untuk memudahkan akses sekaligus mengakselerasi perekonomian. Tentu saja dengan perbaikan-perbaikan juga di sekolah,” ungkapnya.
Kemudian, dalam kesempatan yang sama juga disampaikan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, bahwa percepatan penting dilakukan mengingat perekonomian menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi.
Dedy mencatat, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi mengalami kontraksi hingga minus 3,3 persen.
“Karena memang sektor yang paling terpuruk itu adalah perekonomian daerah. Maka langkah-langkah strategis dalam rangka pemulihan perekonomian terus dilakukan,” katanya.
Kendati mengalami kontraksi, Dedy turut melaporkan pergerakan positif pada indikator pembangunan manusia (IPM). Karena meski dilanda pandemi, IPM Kabupaten Bekasi naik dari 73,99 pada 2019 menjadi 74,07.
“Tentu ini menjadi hal yang wajib disyukuri dan menambah semangat untuk membawa Kabupaten Bekasi lebih baik lagi,” ujarnya.
Pada Musrenbang 2022, Pemkab Bekasi berhasil menjaring 11.568 usulan yang disampaikan masyarakat melalui musrenbang dari tingkat desa hingga Kabupaten.
Kemudian, terdapat pula usulan yang berasal dari pokok-pokok pikiran anggota DPRD melalui reses yang berjumlah 13.041 usulan. Nantinya, usulan ini akan disusun berdasarkan skala prioritas dengan menyesuaikan porsi anggaran.
“Kalau disebut penting, tentu belasan ribu usulan itu penting semuanya. Tapi tetap disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sehingga nantinya melalui usulan ini disusun berdasarkan skala prioritas hingga nantinya masuk dalam APBD 2022 mendatang,” katanya.
“Tentunya seluruh pembangunan ini didasarkan usulan yang disampaikan masyarakat,” jelasnya lebih lanjut. (Adv/red).