Tampak sungai Cilemahabang melintas tepat di belakang rumah tinggal Bupati H. Eka Supria Atmaja, Desa Waluya, Cikarang Utara. |
Pasalnya, sungai Cilemahabang tersebut, selain sebagai pasokan air kebutuhan pengairan bagi para petani, juga digunakan warga sekitar sebagai kebutuhan mencuci dan mandi saat kemarau saat ini.
Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja, menyampaikan, dalam obrolannya terkait permasalahan pencemaran air sungai Cilemahabang, dirinya tidak akan tinggal diam melihat keadaan air sungai yang melintas tak jauh dengan kediamannya tersebut. Ditambah air sungai Cilemahabang menjadi konsumsi pengairan sawah dan kebutuhan mencuci maupun mandi bagi warga sekitar.
"Soal pencemaran sungai Cilemahabang ini, saya tidak tinggal diam, saya terus berupaya," ucapnya, saat ditemui awak media Suaratopan.com di kediamannya Desa Waluya, Cikarang Utara, Jumat sore (25/10).
Tampak terlihat warga mencuci dan mandi menggunakan air Cilemahabang yang masih terlihat hitam dan berbau. |
"Kita temukan titik pembuangan yang diduga telah mencemari air sungai, kita tutup pipanya dan kita sanksi perusahaannya. Dan selain itu, ada beberapa perusahaan yang melakukan pencemaran, kita laporkan pada penegak hukum," jelasnya.
"Kita akui memang, ini banyak oknum yang bermain, hari ini kita tindak kemudian air bening, engga lama kemudian besoknya keruh lagi, jadi kucing-kucingan bang," bebernya menambahkan.
Namun demikian, Dirinya akan terus berupaya dan berjanji, ketika telah dilantiknya Jabatan Kadis Lingkungan Hidup (LH) depinitif, Eka akan bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (P2LH). "Insya Allah bang,' kedepan kita tunggu Kepala Dinas LH depinitif, kita bentuk Satgas P2LH," ujarnya.
Masih kata Eka, nanti banyak unsur yang akan Ia libatkan dalam pembentukan satgas tersebut, seperti, TNI, POLRI, LSM serta WARTAWAN. "Dalam hal ini, saya tidak berdiam diri. Apa lagi sungai tersebut mengalir persis di belakang rumah saya, abang tau sendiri kan," tandasnya.
Kemudian, menurut salah seorang warga yang tak jauh dari kediaman Bupati pula, mengatakan, permasalahan hitam pekat air sungai Cilemahabang yang dipandanginya sekian lama itu, dibenarkannya, selain berwarna hitam pekat dan juga berbau, padahal air sungai tersebut sering digunakan warga mandi dan mencuci.
"Udah lama airnya hitam dan bau, tapi kadang suka bening juga. Saya sering juga lihat pak Eka lagi liatin sungai persis di belakang rumahnya. Dia kalu liatin air kadang pagi, kadang sore sih," ungkap bapak tua yang tak jauh tinggal dekat kediaman Bupati ini.
Dirinya berharap, kondisi air sungai Cilemahabang bersih lagi seperti dulu. Sehingga warga yang memanfaatkan air tersebut tidak khawatir dan berdampak nantinya. (Sas).